Friday, July 29, 2011

Berfikir Positif

Limau Yang diperah pasti mengeluarkan air limau
Alkisah, di sebuah desa di pinggiran hutan, ada tiga anak muda yang pekerjaan sehari-harinya mencari kayu bakar di hutan. Potongan kayu-kayu kecil yang ada di hutan itu dikumpulkan untuk dijual ke desa lain.Hasilnya, digunakan untuk membeli keperluan hidup mereka dan keluarganya.

Suatu hari, ketika sedang mencari kayu bakar, ketiganya menemukan sebuah kotaknya yang aneh. Ketika dibuka, mereka sangat terkejut! Rupanya di dalam kotak itu terdapat begitu banyak perhiasan yang terbuat dari emas. Lalu mereka bertiga berembuk dan keputusannya adalah perhiasan yang mereka temukan itu akan dibahagi tiga sama rata.

Namun sebelum perhiasan itu dibahagi, ketiga pemuda itu sepakat untuk makan siang terlebih dahulu. Lalu pemuda yang usianya paling muda diminta mengambil sebatang emas dan pergi ke desa terdekat untuk membeli makanan yang paling enak.

Ketika dia pergi meninggalkan teman-temannya, kedua temannya menyusun rancangan untuk membunuhnya agar perhiasan itu boleh dibahagi untuk berdua saja; dengan begitu masing-masing akan mendapatkan bagian lebih banyak.

Sewaktu pemuda yang berangkat pergi untuk membeli makanan, tiba-tiba dia juga terfikir suatu fikiran negatif! Dia berfikir, "Jika makanan yang saya beli ini diberi racun, kedua temanku pasti akan meninggal setelah memakannya. Dengan demikian perhiasan itu akan menjadi milikku sepenuhnya!" Maka, setelah membeli makanan, dia lalu singgah ke sebuah kedai yang menjual racun serangga dan diam-diam menaburkannya pada makanan yang baru dibelinya itu. Kemudian, dia bergegas kembali ke hutan.

Ketika sampai di tempat perhiasan itu ditemukan, tanpa disangkanya, kedua temannya ini langsung melampiaskan niatnya untuk membunuh, dan pemuda malang itu pun meninggal. Jenazahnya kemudian  dibuang di sebuah semak-semak yang lain. Puas kerana niatnya terlaksana, serta merasa sangat lapar, kedua pemuda itu sepakat untuk menikmati makanan yang tadi dibeli oleh temannya. Dengan rakus, mereka malahapnya sampai habis dan akhirnya meninggal kerana keracunan.  Singkat kata, ketiga pemuda ini mati kerana fikiran negatif yang mereka fikirkan.

Pembaca yang budiman,
jika kita berfikiran negatif pada seseorang, tentu ada orang lain yang juga akan berfikiran negatif pada diri kita. Inilah hukum timbal-balik; memang tidak kelihatan, tetapi boleh terjadi bila-bila saja).

Fikiran negatif yang dikembangkan tidaklah membawa kebaikan pada diri kita; sebaliknya justeru akan membawa kehancuran bagi diri sendiri. Olah kerana itu, berfikirlah positif terhadap orang lain, agar ada orang lain yang berfikiran positif terhadap diri kita. Jangan mudah untuk menuduh, menghakimi, dan menilai seseorang sebelum kita mengetahui lebih dekat. Lebih baik kembangkan fikiran netural, iaitu lihatlah dahulu, dengarkan, dan kemudian baru memberikan respons. Ini lebih tepat!

Pemancing Yang Sabar

Memancing Perlu Kesabaran
Dikisahkan, ada orang tua yang sering mengunjungi sebuah sungai kecil untuk memancing. Setiap ada waktu luang, ia selalu menghabiskan waktunya untuk hobi yang satu ini. Sampai suatu hari, ada seorang pemuda yang juga memancing di sungai itu dan kebetulan duduk di sampingnya. Akhirnya mereka berdua pun memancing dan menunggu. Orang tua tersebut melempar kail ke tengah sungai dan mengencangkan tali pancingan dan setelah itu menunggu dengan sabar sampai ada ikan yang memakan umpannya.

Lain halnya dengan pemuda yang duduk di sampingnya. Ketika ia melempar kail ke tengah sungai, ia terus menarik, memutar dan menggulung tali pancingannya. Setelah menggulung habis, ia melempar lagi kailnya dan terus menerus melakukan hal yang sama berulang kali.

Ketika orang tua tersebut sudah mendapatkan ikan yang lumayan banyak, pemuda itu masih belum mendapatkan satu ikan pun. Akhirnya ia frustrasi. Orang tua yang melihat pemuda tersebut berkata, "Anak muda, tahukah kamu apa kesalahanmu sehingga kamu tidak mendapatkan satu ikan pun?" Pemuda tersebut menggeleng-gelengkan kepala dan menjawab, "Tidak tahu, Pak" Dengan tersenyum, orang tua itu menjawab, "Anak muda, inti dari memancing adalah kesabaran. Untuk mendapatkan seekor ikan, kamu harus bersabar untuk menunggu sampai ikan tersebut memakan umpanmu. Yang kamu lakukan adalah melempar kail, menarik, dan menggulung kail, begitu seterusnya."

Ia meneruskan, "Yang perlu kamu lakukan adalah melempar kail, mengencangkan tali pancingan dan menunggu dengan sabar. Setelah talinya bergerak dan bergoyang, itulah saatnya kamu harus menarik pancingannya dengan cepat begitu ada kesempatan. Jika ikannya berhasil memakan umpanmu, kamu tinggal menarik dan menggulung talinya." Setelah berhenti sejenak, ia berkata lagi, "Jika kamu tidak sabar, maka kamu akan sulit sekali mendapatkan ikan. Memancing bererti melatih kesabaran sampai mendapatkan apa yang kamu inginkan." Pemuda tersebut sadar dan berterima kasih kepada orang tua tersebut kerana telah mendapatkan pelajaran yang amat berharga.

Pesan kepada pembaca:

Ramai   sekali orang yang tidak berhasil mewujudkan mimpi mereka hanya karena mereka TIDAK SABAR. Mereka ingin sukses dalam waktu yang singkat dan cepat. Mereka tidak sabar jika harus melewati proses yang sangat panjang dan berliku untuk meraih apa yang mereka inginkan.

Seperti yang kita ketahui, bahwa untuk meraih sukses diperlukankan perjuangan yang besar dan kadang-kadang membuat diri kita melambaikan kain putih pertanda menyerah. Kemahuan kita seolah-olah diuji sampai batas yang kadang-kadang tidak boleh kita tahan. Tapi, sesulit apa pun perjuangan dan perjalanan menuju sukses, tetap ada orang yang berhasil mencapai garis akhir tidak peduli seberapa besarnya rintangan yang menghalangi.

Mereka berhasil meraih kesuksesan besar karena SABAR. Mereka sabar dalam menghadapi tentangan, rintangan, masalah dan kegagalan. Mereka tidak pernah menyerah karena mereka memiliki kesabaran yang luar biasa. Ketika mereka menemui kegagalan, mereka tidak berhenti. Mereka percaya suatu hari nanti mereka pasti akan meraih sukses yang mereka inginkan. Sikap inilah yang membuat mereka dengan sabar terus berjuang dan menunggu sampai akhirnya mencapai tujuan akhir.

Di sisi lain, orang gagal selalu tidak sabar. Ketika mereka mendapatkan hasil yang mengecewakan, mereka tidak sabar. Akibatnya mereka berhenti dan menghakimi diri sendiri bahawa kesuksesan bukanlah takdir mereka. Ingat, orang sukses selalu sabar dalam usaha meraih sukses. Mereka sabar dalam menghadapi cubaan dan mereka tetap sabar menunggu sampai mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Thursday, July 28, 2011

Hidup Menyenangkan Dan Bersyukur Senentiasa


Hidup Menyenangkan Dan Bersyukur Senentiasa
"Joy is a heart full and a mind purified by gratitude. - Kebahagiaan dalam hati dan fikiran dimurnikan oleh rasa syukur." [Marietta McCarty, penulis warga negara Amerika Syarikat]

Kesibukan dan tekanan hidup seringkali membuat kita lupa bersyukur, iaitu berterima kasih atas segala karunia Tuhan. Sesunguhnya ada banyak hal berupa kemudahan dan anugerah luar biasa dari Sang Maha Pencipta yang kita terima setiap hari. Bila kita banyak bersyukur atas semua anugerah tersebut ini akan memberi berjuta manfaat dan menjadikan hidup ini sangat menyenangkan.

Manfaat syukur akan kembali kepada orang yang bersyukur, dan salah satunya adalah menjadikan hati ini lebih tenteram. Sebab bersyukur sama dengan mengingat kebaikan-kebaikan yang diberikan oleh Tuhan. Orang yang paling bahagia adalah orang yang pandai bersyukur.

Dalam hal ini saya mengutip rilis dari sebuah media mengenai Michael Inzlicht, dari University of Toronto, yang telah melakukan beberapa penelitian bahawa mengingat Tuhan itu akan memberikan rasa tenteram. "Memikirkan tentang hal yang religius akan membuat kita lebih tenang ketika kita dihadapkan dengan hal yang membuat stress seperti melakukan kesalahan," katanya.

Orang yang selalu bersyukur adalah orang yang merasa dalam curahan karunia dan kasih sayangNya. Oeleh itu, orang yang selalu bersyukur itu selalu dapat berfikir bahawa segala sesuatu pasti memiliki manfaat positif di kemudian hari. Kalaupun ditimpa cubaan atau memiliki kekurangan, rasa syukur itu akan membantu dirinya kembali memperoleh semangat untuk menghasilkan karya yang inspiratif, mengalahkan tentangan, sukses, berprestasi, dan mencapai segala impian.

Bersyukur atas apapun realiti hidup yang kita terima ini dapat mengatasi perasaan putus asa. Ketidaksempurnaan, kehilangan atau kerugian apapun memang dapat mengecilkan hati, kecewa, dan putus asa. Namun dengan senantiasa mensyukuri karunia apapun yang kita terima, ini akan membantu kita lepas dari perasaan putus asa.

"The seeds of discouragement cannot take root in a grateful heart. - Benih-benih keputusasaan tak akan dapat berakar di hati yang penuh rasa syukur," kata Oel Olsteen, penulis buku Living Your Best Life Now.
 
Dalam hidup ini kita menerima banyak sekali karunia, berupa sihat, sukses, pintar, anggota tubuh, dan lain sebagainya. Rasa syukur itu akan membantu kita untuk menghargai apapun yang kita miliki. Dengan syukur, segala sesuatu menjadi penuh berkat dan manfaat.

Bersyukur atau berterima kasih kepada Tuhan atas segala karuniaNya merupakan komponen kunci untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan. Kemampuan tiap orang untuk bersyukur dapat dikembangkan dari waktu ke waktu. Seperti kemampuan lainnya, kemampuan untuk selalu bersyukur berkembang jika dilatih dan dibiasakan terus menerus.

Sebuah cara yang dapat Anda gunakan untuk meningkatkan rasa syukur adalah menuliskan atau mengingat beberapa hal yang Anda syukuri setiap hari. Jurnal rasa syukur ini merupakan cara yang baik untuk memulai rasa syukur yang lebih besar dalam hidup Anda. Contoh hal kecil namun patut disyukuri adalah menikmati cuaca yang baik sehingga boleh jalan-jalan atau beraktifitas dengan lancar, tidak kesulitan mendapatkan makanan dan minuman, tidak kesulitan bernafas dan lain sebagainya. Jika terus dikumpulkan, suatu saat kita akan takjub kerana demikian besar karunia Sang Pencipta yang telah kita terima dan nikmati.

Keyakinan dan bekerja sebaik mungkin merupakan bentuk rasa syukur atas karunia Tuhan. Selain itu, wujudkan rasa syukur dengan berdoa dan beribadah. Rasa syukur juga dapat dilakukan dengan berbagi kepada orang lain, berupa ilmu, harta, kemampuan dan lain sebagainya. Upayakan untuk menghiasi fikiran dan sikap dengan rasa syukur  walau dan dimanapun. Hal itu dapat mempengaruhi sikap mental menjadi lebih positif. Dengan begitu Anda perlahan-lahan mulai menarik hal-hal positif ke dalam kehidupan Anda.
 
Di balik segala sesuatu yang kita keluhkan pasti ada satu hal yang dapat kita syukuri. Bersyukurlah kerana pada akhirnya Anda akan dapat melihat lebih banyak hal positif di dalam diri Anda. Beberapa kalimat inspiratif yang saya kutip dari sebuah media online berikut ini mudah-mudahan dapat senantiasa mengingatkan kita semua untuk selalu bersyukur.
-    Hari ini sebelum engkau berfikir untuk mengucapkan kata-kata kasar, Ingatlah akan seseorang yang tidak boleh berbicara.
-   Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu - Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
-    Sebelum engkau mengeluh tentang pasangan, suami atau isterimu - Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.
-   Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat dipanggil Tuhan.
-  Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.
-    Sebelum engkau bertengkar kerana rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai - Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.
-   Sebelum merengek kerana harus memandu terlalu jauh - Ingatlah akan sesorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.
-   Ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu - Ingatlah akan para pengangguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.
-    Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain - Ingatlah bahawa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.
-    Ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu - Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan kerana engkau masih hidup dan ada di dunia ini. Hidup adalahanugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah dengan baik dan penuh rasa syukur.

Belajar Dari Helang

Belajar Dari Helang
"There are better things ahead than any we leave behind. / Ada banyak hal lebih baik di depan dibandingkan apa yang sudah kita lalui." - Clive Staples Lewis (1898 - 1963); Novelis Inggris

Segala sesuatu di dunia ini memiliki manfaat bagi umat manusia. Seluruh makhluk hidup beserta pola hidupnya juga mengandung nilai-nilai filosofi yang luar biasa, kerana dapat kita gunakan untuk menjalani kehidupan dengan lebih cerdas dan bijaksana. Salah satunya adalah nilai-nilai filosofii dari kehidupan burung elang.

Elang merupakan binatang yang mempunyai umur panjang, dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai usia tersebut ia harus membuat keputusan besar pada umurnya yang ke-40. Saat itu, cakarnya mulai menua, paruh menjadi panjang dan bengkok sehingga hampir menyentuh dada. Sayapnya menjadi berat karena bulunya sudah tumbuh lebat dan tebal sehingga menyulitkannya untuk terbang.

Ia hanya mempunyai 2 pilihan: menunggu kematian atau menjalani proses transformasi yang menyakitkan selama 150 hari. Sebelum transformasi dilaksanakan, maka ia harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung untuk membuat sarang di tepi jurang dan tinggal di sana selama proses berlangsung.

Pertama, ia harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh terlepas dari mulutnya dan menunggu beberapa hari hingga paruh baru tumbuh. Dengan paruh yang baru, ia harus mencabut satu per satu cakarnya. Ketika cakar-cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu-bulu di badannya satu per satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan.

Lima bulan kemudian bulu-bulu yang baru sudah tumbuh. Saat itulah ia baru dapat terbang kembali. Dengan bulu, paruh dan cakar baru ia mulai menjalani 30 tahun kehidupan berikutnya dengan penuh energi.
 
Tak berbeda dengan kehidupan burung elang yang bertransformasi, dalam hidup ini suatu ketika kita juga harus membuat sebuah keputusan besar untuk melakukan pembaharuan. Untuk segala sesuatu yang baru, kita harus memberi ruang terlebih dahulu. Caranya adalah dengan melepaskan segala hal negatif dari masa lalu, yang membebani pikiran dan usaha kita, misalnya kebencian, kecemburuan, dendam, kesedihan, kebiasaan-kebiasaan buruk dan lain sebagainya. Melepaskan segala hal negatif di masa lalu mungkin juga sulit dan menyakitkan sehingga memerlukan komitmen, semangat dan motivasi yang kuat.

Jika Anda mengalami masa lalu yang menyedihkan dan ingin melepaskannya, langkah penting yang dapat Anda lakukan hanyalah menerimanya. Tak peduli betapapun peristiwa yang Anda alami itu menimbulkan trauma mendalam namun semua itu telah terjadi. Tahap inilah yang disebut fase penerimaan.

Sedangkan untuk melepaskan kebiasaan-kebiasaan buruk di masa lalu dibutuhkan komitmen dan usaha yang gigih. Proses awal tentu tak mudah. Tetapi dengan 2 hal tersebut maka kebiasaan lama yang buruk lambat laun akan tergantikan dengan kebiasaan baru yang lebih positif.

Setelah tahap pertama, Anda akan memasuki tahap berikutnya yaitu menerima kenyataan masa lalu sebagai bagian dari proses kehidupan. Semua pengalaman, keinginan dan cinta yang ada pada diri Anda merupakan dampak nyata atas pengalaman masa lalu dan membentuk kehidupan Anda saat ini. Bersyukurlah dengan keadaan sekarang, karena masa lalu telah pergi dan Anda masih memiliki saat ini untuk melakukan perubahan.

Meskipun keadaan maupun mental Anda saat ini juga dipengaruhi masa lalu, jangan sekalipun menggunakan masa lalu sebagai alasan mempertahankan situasi atau keadaan Anda terus menerus menyedihkan. Sebaliknya, gunakanlah masa lalu sebagai cara untuk belajar. Petiklah pelajaran dari pengalaman hidup Anda.

Tengoklah di mana Anda melakukan kesalahan dan buatlah perubahan yang Anda butuhkan saat ini agar masa depan Anda lebih bersinar dan menyenangkan. Oleh sebab itu rajinlah mengoreksi diri setiap hari. Dengan begitu Anda dapat melakukan perubahan dengan tepat dan maksimal.

Dari sinilah kebebasan Anda untuk memutuskan, melakukan perubahan ataukah menjadi korban keadaan. Sudah banyak bukti bahwa orang-orang yang mampu menghancurkan beban masa lalu ataupun kebiasaan-kebiasaan buruk di masa lalu, maka ia akan berhasil mencapai kesuksesan yang tinggi. Lihat saja dalam dunia bisnis, olah raga, seni kreatif, dan lain sebagainya.

Melepaskan pengalaman atau kebiasaan-kebiasaan buruk di masa lalu adalah sebuah pilihan. Sebagai mahkluk yang berakal dan lebih mulia dibandingkan elang, sudah seharusnya kita mampu bersikap lebih baik, arif dan kuat dari yang bisa dilakukan oleh elang. Dalam pandangan saya, setiap hari adalah kesempatan untuk terus berbenah. Setiap tarikan nafas merupakan awal kehidupan baru dan Anda semua pasti mampu menjadikan kehidupan Anda lebih membahagiakan & berarti bagi orang lain.

Budaya Malu Dan Integriti

Bina Integriti Anda
Salah seorang rakan yang juga merupakan senior saya, mempunyai pengalaman dalam dunia internet. ketika beliau berkunjung ke Negeri Sakura, Jepun. Pengalaman menarik ini dimulai saat beliau naik teksi di Tokyo. Tanpa sengaja pemandu teksi sudah melewati satu blok saat akan menghantar beliau ke hotel. Memang tampaknya tidak disengaja, dan berkali-kali pula pemandu tersebut meminta maaf, sambil berpusing kembali teksinya menuju tempat yang seharusnya.

Saat tiba di hotel, beliau membayar jumlah yang sesuai dengan tambang, akan tetapi tindakan luar biasa yang dilakukan oleh pemandu teksi ini adalah ia memotong 25% dari jumlah yang seharusnya sambil membungkuk minta maaf. Sebuah etos kerja yang sangat luar biasa. Mereka begitu menjaga sebuah kehormatan kerjaya mereka.

Pengalaman dari cerita di atas menggerakkan saya untuk menulis mengenai sebuah etos kerja. Hal ini tentunya menjadi sebuah refleksi bagi kita semua, apapun kerjaya kita, tentu jika kita mahu membuka diri kita, dapat belajar dari pengalaman tersebut.

Budaya Malu

Kita kerap mendengar bagaimana individu Jepun ketika melakukan kesalahan atau kurang mampu menunjukkan tenaganya, lalu memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya (tentu, tidak selalu kalau melakukan kesalahan harus mengundurkan diri). Akan tetapi kalau kita menyemak apa yang dilakukan oleh pemandu teksi dari pengalaman di atas, dia merasa malu dan merasa bersalah kerana sudah melewati satu blok, dan mengakibatkan penumpangnya sedikit lebih lama tiba di hotel. Berkali-kali ia meminta maaf, dan memutuskan memotong jumlah yang seharusnya dia dapat.

Sebuah pertanyaan refleksi, "Bagaimana dengan kita? Budaya seperti apa yang mahu kita pelihara?" Malukah kita ketika berada dalam sebuah rapat, tidak memerhatikan bahkan tidur di sela-sela rapat, tapi justeru meminta sebuah fasiliti tambahan? Malukah kita ketika wang yang seharusnya untuk kesejahteraan orang banyak tapi justeru dikorupsi untuk kepentingan peribadi? Malukah kita ketika dana nasabah hasil jerih payah orang lain bekerja, tapi justeru dimanipulasi untuk membiayai hidup sendiri? Malukah kita ketika suatu kesalahan yang harusnya menjadi tanggung jawab kita, tapi justeru menyalahkan pihak lain, menyalahkan situasi, dan menganggap segala sesuatu baik-baik saja dan tidak berani mengambil suatu keputusan?

Integriti

Kita kerap mendengar kata ini, tapi sebenarnya apa makna terdalam di balik kata integriti? Dalam sebuah kelas, ketika saya menanyakan apa erti integriti, sebahagian besar berfikir bahawa integriti adalah kejujuran. Bila kita mahu memahami lebih dalam, integriti tidak sekadar jujur. Ia memiliki nilai yang lebih dalam. Ketika seseorang berpegang pada prinsip kebenaran dan berani menyatakan mana yang salah dan mana yang benar, serta ketika perkataan dan perbuatannya selaras, maka peribadi ini memahami makna integriti dan menjalani dalam hidupnya.

Seorang pemandu  tadi tahu benar ia salah, dan ia berani menyatakan bahawa dirinya salah dan mengambil tanggung jawab atas kesalahan dia. Bagaimana dengan perilaku kita sehari-hari dalam organisasi di mana kita bekerja?, Jika kita sebagai pemimpin melihat ada yang salah, apakah kita diam saja seolah tidak mahu tahu atau justeru berani menyatakan kepada anggota bahawa hal itu salah dan harus diubah? Jika kita yang bekerja di sebuah instansi baik itu swasta mahupun kerajaan, sudah berani menyatakan mengenai kedisiplinan, pelayanan yang baik, apakah kita sudah menjalankan itu semua? Apakah selama ini kita sudah sejalan apa yang keluar dari mulut dan apa yang dijalankan? Atau justeru selama ini kita justeru banyak melakukan kompromi terhadap nilai-nilai kebenaran yang kita percayai? Kita sering bicara dengan banyak orang atau mendengar mengenai integriti  tapi belum tentu kita faham ertinya. Kita mungkin sudah faham tapi belum tentu kita menjalankannya.

Bukan etos kerja yang malas tapi mahu wang, bukan etos kerja yang mahu terus dilayani tapi tidak mahu melayani, bukan etos kerja yang tidak jujur dan kerap membohongi orang, bukan etos kerja yang malu untuk mengatakan maaf kalau salah yang diperlukan bangsa ini. Kita perlu etos kerja seperti semangat, jiwa melayani, kejujuran dan keberanian bertindak dengan integriti yang tinggi. Ada yang pernah mengatakan kepada saya, kalau kita mahu mengubah sebuah negara, ubahlah dahulu mental dan karakter orang-orang di dalamnya. Pintar saja tidak cukup, tapi harus memiliki nilai yang positif.

Albert Einstein pernah berkata, "Try not to become a man of SUCCESS, but rather to become a man of VALUE." Jangan sekadar menjadi peribadi yang sukses, melainkan peribadi yang memiliki nilai. Semoga hal ini menjadi renungan buat kita semua, dan kiranya hal ini mampu membuka hati dan fikiran kita untuk mahu berubah dan menghargai kerjaya kita dengan baik dan benar untuk membawa bangsa ini, tidak sekadar menjadi baik saja tapi menjadi lebih bernilai positif. Mari bersama kita mulai dari diri sendiri.. Mulai dari sekarang ini!

Wednesday, July 27, 2011

5 Minit Lagi

Kesempatan
Dikisahkan, seorang pria sedang menemani anak perempuannya bermain di sebuah taman. Pria ini hanya duduk di bangku taman sambil memperhatikan anaknya bermain dengan gembira. Setiap petang, ia selalu menyempatkan diri untuk menemani anaknya bermain.

Suatu hari, seorang wanita duduk di sebelah dirinya. Mereka pun berkenalan dan larut dalam pembicaraan yang menyenangkan. Setelah beberapa saat, pria itu melihat jam tangannya dan memanggil anaknya yang sedang bermain ayunan. Ia berkata, "Ayuh Nak. Sudah waktunya pulang." Anaknya menggelengkan kepala dan memohon pada ayahnya, "5 minit lagi, Ayah. Lima minit lagi."

Pria itu menganggukkan kepala dan melanjutkan pembicaraan dengan wanita yang tadi. Wanita itu bertanya, "Apakah dia anakmu?" Ia menganggukkan kepala dan berkata, "ya."

Beberapa saat kemudian, ia kembali memanggil anaknya, "Sudah waktunya pulang, Nak."Anaknya lagi-lagi memohon, "Lima minit lagi. Tolong, 5 minit lagi, Yah." Ia hanya tersenyum dan berkata, "Baiklah, 5 minit lagi." Wanita itu kemudian berkata, "Anda benar-benar ayah yang baik dan sabar. Tidak banyak orang tua yang penyabar seperti Anda."

Bapak itu kemudian menceritakan kejadian tragik  yang menimpa anak laki-lakinya. Ia bercerita, "Beberapa tahun lalu, anak laki-lakiku tewas kerana dilanggar pemandu mobil yang mabuk. Aku tidak pernah meluangkan waktu untuk menemaninya bermain. Sejak itu, aku berjanji tidak akan membuat kesalahan seperti itu lagi. Sekarang aku punya waktu luang untuk melihat dan menemani anak perempuanku bermain. Aku akan memanfaatkan waktu yang berharga ini sebaik-baiknya." Ia melanjutkan, "Saat ia berkata 5 minit lagi, itu bererti aku punya waktu 5 minit lagi untuk melihatnya bermain dengan gembira."

Pesan kepada pembaca:

Kesempatan kadang tidak datang untuk kedua kalinya. Jika kita memang menyedari ini, sudah selayaknya kita memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya sebelum menyesal kemudian.
Seringkali kita menutup mata terhadap kesempatan baik yang datang kepada kita. Tapi saat kesempatan itu telah hilang, kita menjadi menyesal mengapa kita tidak dari dulu mengambil kesempatan itu. Semuanya pun sudah terlambat. Yang terjadi sudah berlalu dan tidak akan terulang lagi. Menyesal tidak akan menjadi solusi, yang ada hanyalah menambah masalah.

Ingatlah, kesempatan bagus akan selalu menghampiri kita. Semua tergantung diri kita apakah kita bersedia menerima atau malah menolaknya. Seringkali kesempatan yang bagus adalah kesempatan yang telah kita buang sia-sia. Kesempatan yang berharga seringkali adalah kesempatan yang kita sesali saat ini. Semua kesempatan itu mungkin tidak akan terulang lagi!

Menjadi Diri Sendiri ( Bahagian 2)

Nurani (conscience) mempunyai kemampuan untuk membezakan mana yang baik , mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Nurani selalu memberikan bimbingan kepada kita. Dia adalah kompas kehidupan kita.

Nurani selalu memberikan isyarat dalam bentuk perasaan. Suatu saat Anda merasa senang, suatu saat Anda merasa gelisah atau takut. Itu semua adalah isyarat yang memberitahukan tentang keberadaan anda saat ini. Bila Anda merasa takut atau khuatir, itu tandanya ada suatu fikiran di dalam diri Anda yang bertentangan dengan keinginan Anda.

Untuk mengatasi ini, Anda harus terlebih dulu peka terhadap perasaan-perasaan yang muncul itu. Kemudian, cari apa yang sedang Anda fikirkan, yang membuat munculnya perasaan takut atau khuatir itu. Anda tidak boleh melawan perasaan ini, sebab semakin anda lawan, perasaan ini akan muncul lebih kuat lagi. Anda harus mengakui keberadaan perasaan itu dan berusaha menemukan penyebabnya dan melakukan perubahan.

Sesungguhnya perasaan negatif itu bukanlah buruk, dia hanya berupa isyarat yang mengingatkan bahawa Anda sedang berada pada jalan yang salah. Maka baliklah pada jalan yang benar. Bila Anda kembali pada jalan yang benar, maka Anda akan didampingi oleh perasaan-perasaan positif: gembira, percaya diri , semangat, dan lainnya.

Dalam menjalani hidup ini, kita dituntut untuk senantiasa peka terhadap perasan-perasaan kita sendiri, kerana hanya kitalah yang boleh merubah perasaan tidak nyaman menjadi gembira. Jadi, Anda sesungguhnya bertanggung jawab terhadap perasaan-perasaan Anda sendiri.

Tidak ada hal lain yang lebih membahagiakan kecuali Anda hidup di dalam anugerah Tuhan. Manfaatkanlah semua anugerahNya untuk kebaikan diri Anda. Untuk mengakhiri tulisan ini, izinkanlah saya mengutip kalimat yang di sampaikan oleh Wallace D. Wattles, penulis buku The Schience of Getting Rich, yang berbunyi: "Sukses dalam hidup adalah menjadi apa yang Anda inginkan."

Tuesday, July 26, 2011

Menjadi Diri Sendiri ( Bahagian 1)

Menjadi Diri Sendiri Bahagian 1
Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan diberikan anugerah yang sama. Di samping itu setiap orang di ciptakan dengan membawa maksud dan tujuannya masing-masing. Manusia diciptakan dengan keunikan, bakat dan minatnya masing masing. Tidak ada seorangpun yang sama persis walaupun mereka di lahirkan secara kembar.
Dalam bukunya The Seven Habits of Highly Effective People, Stephen R. Covey menyebutkan bahawa Tuhan telah memberikan empat anugerah yang ada di dalam diri setiap orang iaitu kesedaran diri, imaginasi, nurani, dan kehendak bebas. Manusia harus menyedari bahawa dirinya dapat hidup lebih layak, lebih baik, lebih sukses, lebih bahagia. Dengan kesedaran ini seseorang akan bergerak untuk maju. Dia akan berusaha untuk memperbaiki dirinya terus menerus untuk tujuan perkembangan dan kemajuan.
Sesungguhnya, hasrat untuk maju telah ada di dalam diri setiap orang. Dia akan selalu mengusik seseorang untuk bergerak maju. Hasrat inilah yang kita kenal dengan "Kesedaran". Tanpa kesedaran diri yang keluar dari dalam diri manusia, tak ada seorangpun yang dapat memaksanya untuk berbuat sesuatu untuk mengubah diri. Oleh kerana itu, kesedaran itu bersifat peribadi dan tidak boleh dipaksakan. Bila seseorang memiliki "kesedaran untuk sukses", maka dengan sendirinya dia akan berupaya mengubah keadaan dirinya sendiri. Kesedaran ini yang akan menggerakkan dirinya untuk berupaya memperbaiki diri, dan melakukan transformasi diri. Kesedaran ini sangat penting bagi seseorang, sebab kesedaran ini sesungguhnya merupakan "juru selamat" bagi diri mereka.
Seandainya Anda tidak sedar bahawa Anda boleh sukses, pastilah Anda hanya akan duduk diam dan merenungi nasib. Seandainya Anda tidak sedar bahawa Anda boleh bahagia, maka Anda tentu akan menyerahkan kebahagiaan Anda kepada orang lain. Dengan memiliki kesedaran, sebetulnya Anda boleh menentukan nasib Anda sendiri; sebaliknya bila Anda tidak memiliki kesedaran, Anda akan cenderung untuk menyerahkan nasib kepada tangan-tangan orang lain. Dan hidup seperti ini sangatlah tidak enak. Tidak membahagiakan! Mulai hari ini amati diri Anda dan renungkan: apakah keberadaan Ada saat ini sudah sesuai dengan keinginan Anda?  Anda adalah manusia bebas, tidak ada seorang pun yang boleh membatasi kebebasan Anda. Sebab kita telah diberikan kebebasan oleh yang menciptakan kita, berupa "kehendak bebas". Oleh kerana itu, manusia bebas menentukan pilihan-pilihan untuk dirinya sendiri.
Anda bebas memilih kehidupan yang diinginkan. Tidak ada seorang pun yang dapat mempengaruhi pilihan dan tujuan Anda,kecuali Anda meminta orang lain untuk mengatur hidup Anda. Adalah suatu kebahagiaan bila kita bisa memilih jalan hidup kita sendiri, dan menjalani dengan suka-cita. Pilihlah untuk hidup sukses, bahagia, sehat dan berlimpah. Bila Anda dengan sedar memilih yang ini, dan meyakininya dengan sangat kuat, maka kehidupan Anda akan berubah menjadi seperti yang diinginkan.
Bila sekarang sudah menyedari bahawa Anda boleh sukses dan bahagia, manfaatkan imaginasi untuk membayangkan kehidupan, kesuksesan, dan kebahagiaan seperti apa yang Anda inginkan. Gambarkan sukses dan bahagia seperti keinginan Anda. Dengan menggunakan imaginasi, buatlah gambaran yang jelas, spesifik dan pasti tentang gambar akhir dari tujuan Anda. Anda harus membuat gambaran yang pasti tentang kehidupan Anda, sebelum menjalaninya. Nantinya, gambaran itu akan menuntun Anda di sepanjang jalan menuju pencapaian sasaran atau tujuan hidup anda. Tanpa gambaran yang pasti, Anda akan kesulitan menentukan arah untuk melangkahkan kaki.
Sebagai analogi, bila ingin mempunyai rumah, Anda tentunya harus terlebih dahulu membayangkan seperti apa rumah yang Anda inginkan, kemudian mencetaknya di selembar kertas. Berdasarkan hal itu, Anda mulai memanggil tukang bangunan untuk mengerjakannya. Dan dalam pengerjaan rumah, Anda tetap mengacu pada gambaran yang sudah dibuat itu. Kalau pengerjaan fizikal bangunan itu tidak sesuai dengan gambar, sudah pasti Anda akan meminta tukang bangunan untuk merombaknya, kan? Dalam menjalani hidup ini, hampir sama seperti itu, kita senantiasa melihat pada gambaran mental yang telah kita bentuk, dan selalu mencocokkan apakah langkah-langkah kita menyimpang dari gambaran mental itu atau tidak.

Oleh kerana itu, sangatlah penting bahawa seseorang untuk memiliki gambaran yang jelas tentang hidup yang ingin jalaninya, dan apa saja yang ingin dicapainya. Bila tidak, Anda akan tersesat ke tempat-tempat yang tidak Anda inginkan.

Sindrom Kepimpinan


"Life is a long lesson in humility. - Kehidupan adalah sebuah pembelajaran yang panjang akan sikap rendah hati." (James M. Barrie)

Kepemimpinan senentiasa berkaitan dengan komitmen, hubungan antara manusia, pengaruh dan kekuasaan. Pemimpin seringkali dijadikan figur idola oleh banyak orang. Mereka juga menjadi sorotan publik, dan meninggalkan dampak pada masyarakat atas kebijakan mahupun tingkah lakunya.

Tetapi banyak pemimpin yang terserang Sindrom Hotepapopu. Hotepapopu adalah kependekan dari kata gila hormat, tepukan, panggung, populariti dan power, serta pujian. Sindrom tersebut hanyalah istilah yang saya ciptakan sendiri, mengenai gejala penyakit mental yang menyerang pemimpin dan sudah saya teliti selama kurang lebih 20 tahun terhadap para pemimpin di industri direct selling (penjualan langsung), MLM, dan asuransi.

Sindrom tersebut dapat menyerang pemimpin di industri direct selling (penjualan langsung), MLM, dan asuransi. Mereka yang terserang sindrom hotepapopu umumnya adalah para pemimpin yang baru memasuki jajaran bergengsi pada sebuah perusahaan, misalnya posisi Crown Ambassador atau Agency Manager, atau bermacam istilah lainnya. Mereka juga telah menikmati bonus yang cukup besar.

Penghargaan yang luar biasa rupanya membawa efek yang menyebabkan para pemimpin lupa jati diri. Bonus dan penghargaan yang luar biasa mereka persepsikan penghargaan yang seharusnya mereka terima, kerana telah sangat berjasa dan hebat. Mereka juga mempersepsikan diri terlalu tinggi dengan menganggap dirinya sebagai pahlawan paling berjasa, berpengaruh dan kuat kerana telah menghasilkan banyak pemimpin baru, jaringan yang luas dan menciptakan omset besar.

Pemimpin yang terserang sindrom hotepapopu itu umumnya gagal melakukan sistem duplikasi kepemimpinan, kerana mereka cenderung ingin mendominasi dalam situasi apapun terutama di atas panggung. Setelah menerima penghargaan dalam acara-acara perusahaan seperti BOP (Business Opportunity Preview), NDO (New Distributor Orientation), Recognition Rally, Yearly Anniversary Convention, dan lain sebagainya, mereka akan mencari tempat lain untuk berkumpul dengan kelompoknya agar kembali mendapatkan tepukan tangan. Bahkan ada pemimpin yang sengaja menguasai panggung sehingga pemimpin lain kehilangan kesempatan untuk berbicara.

Sekali lagi, sikap mereka itu kerana teracuni persepsi atau penilaian yang terlalu tinggi terhadap diri mereka sendiri. Mereka tidak hanya bersikap angkuh dan gila hormat di lingkungan perusahaan tempat mereka bernaung, tetapi juga di luar lingkungan perusahaan. Misalnya mereka meminta fasiliti parkir khusus, jalur khusus (tanpa perlu antre), ruangan VVIP di kantor maupun acara-acara perusahaan, dibukakan pintu mobil dan dibawakan tas kerjanya oleh para mitra kerja, dan meminta segudang pelayanan paling istimewa lainnya. Jika berbicara di telepon selular pun mereka bersuara sangat keras, tidak akan segan-segan berkata kasar dan keras jika keinginan mereka tidak dapat dipenuhi, dan berperilaku tinggi hati lainnya.

Sistim penghargaan dalam bisnis MLM, direct selling atau asuransi yang menganggap pemimpin sebagai partner kerja juga mereka artikan keliru. Pikiran bawah sadar mereka tertanam pemahaman bahwa omset perusahaan adalah hasil kerja mereka, sehingga karyawan perusahan adalah karyawan mereka juga. Sehingga merekapun berlagak seperti bos perusahaan, dan karyawan selalu berada pada posisi salah ketika terjadi konflik dengan pemimpin tersebut.

Parahnya lagi, pemimpin yang terserang sindrom itu juga tak akan segan ‘menguasai' top management perusahaan yang lemah. Sebab mereka akan segera mengajukan keberatan jika kebijakan perusahaan tidak memihak kepada mereka. Sebaliknya, mereka akan berjuang keras agar ide mereka diterima perusahaan, dan segera membanggakannya kepada seluruh mitra kerja bahwa kebijakan perusahaan yang diterapkan itu adalah idenya.

Sindrom hotepapopu ini sangat berbahaya dan dapat menghancurkan hidup siapapun. Steven Berglas, seorang psikolog Harvard Medical School dan penulis buku The Success Syndrom mengatakan bahwa orang yang sangat sukses tetapi karakternya lemah cenderung mengalami stres yang dapat menghancurkan hidup mereka sendiri. Berglas menyebutkan mereka akan mengidap 4 penyakit mental (4A) yang mengerikan, yaitu Arrogance (kesombongan), Alones (kesepian), Adventure seeking (senang berpetualang dengan hal-hal yang negatif), dan Adultery (perzinahan).

Sindrom ini tak akan hilang begitu saja seiring waktu berjalan. Akan lebih baik jika kita segera introspeksi dan memperbaiki diri, sebelum sindrom hotepapopu menghancurkan hidup tanpa kita sadari sejak dini. Inilah beberapa hal yang perlu diupayakan agar kita tidak terjerembab ke dalam kubang kehancuran sindrom tersebut:

Pertama adalah menyadari sepenuhnya bahwa hubungan antara seorang pemimpin dan perusahaan adalah partner atau rekanan. Meskipun posisi sebagai rekanan dalam upaya merealisasikan visi dan misi perusahaan, tetapi tanggung jawab pemimpin dan perusahaan berbeda satu sama lain. Kedua belah pihak sama-sama memiliki peranan penting untuk mencapai kesuksesan, sehingga keduanya juga harus selalu dapat bekerja sama atau saling mendukung.

Kedua adalah seorang pemimpin haruslah berjiwa rendah hati, yang selalu siap memberikan pelayanan terbaik kepada para mitra kerja, mendukung dan memotivasi mereka agar bisnis mereka terus berkembang. "True leadership must be for the benefit of the followers, not the enrichment of the leaders. - Kepemimpinan yang sesungguhnya harus selalu memberi keuntungan kepada para anggotanya, bukan memperkaya pemimpinnya saja," ujar Robert Townsend, mantan CEO Avis Rent A Car. Jadi tanpa perlu diminta, pemimpin harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk membantu para mitra kerja hingga mereka sukses. Terlebih lagi (yang harus dipahami bahwa) kesuksesan mereka berasal dari usaha para mitra kerja di bawahnya.

Pemimpin merasa senang dan membantu mempersiapkan panggung yang besar sebagai tempat bagi para mitra kerjanya dihargai, diberi tepukan tangan dan dipuji adalah poin ketiga yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin. Dengan senang hati ia akan memberi kesempatan kepada para mitra kerja untuk mendapatkan penghargaan, dan mengerti kapan harus mundur dan memberi kesempatan kepada para mitra kerja di atas panggung.
 
Agar tidak terserang sindrom hotepapopu, ada baiknya untuk terus memupuk kepribadian menjadi lebih rendah hati.Ketika seseorang sudah mampu bersikap rendah hati, maka ia akan lebih siap melakukan perubahan besar dalam hidupnya. "Humility is the only true wisdom by which we prepare our minds for all the possible changes of life. - Kerendahan hati merupakan satu-satunya kebijaksanaan untuk mempersiapkan pikiran guna menciptakan kemungkinan-kemungkinan perubahan dalam hidup," kata George Arliss.

Menjadi pemimpin yang rendah hati memberi lebih banyak manfaat, di antaranya terbebas dari sikap berpura-pura, mendorong keterbukaan, dan meningkatkan rasa percaya diri sendiri dan orang-orang di sekelilingnya. Pemimpin yang rendah hati juga lebih mudah beradaptasi, menciptakan jaringan yang besar dan kokoh untuk jangka panjang, dan berhasil mencapai tujuan atau target yang lebih besar pula.

Pemimpin yang rendah hati itulah yang akan selalu menjadi idola dimanapun dan kapanpun. "We come nearest to the great when we are great in humility. - Kita akan menjadi orang hebat ketika kita mampu bersikap rendah hati," Rabindranath Tagore. Jika Anda ingin lebih sukses, hindari sindrom hotepapopu dan jadilah pemimpin yang rendah hati.