Saturday, July 23, 2011

The Power of SMS no.126

ORANG OPTIMIS BUKANLAH ORANG YANG KERANA MELIHAT JALAN LURUS DI HADAPANNYA, TETAPI ORANG YANG YAKIN 100% DAN BERANI UNTUK MENGATASI SETIAP CABARAN YANG MENGHADANG.

( The Power of SMS no.126)

Ada 2 macam manusia dalam menyikapi hidup ini, satu sikap orang yang pesimis dan ke-2 adalah orang yang bersikap optimis,

Tipe pertama orang pesimis, bagi orang pesimis kehidupannya lebih banyak dikuasai oleh fikiran yang negatif, hidup penuh kebimbangan dan keraguan, tidak yakin pada kemampuan diri sendiri, kepercayaan dirinya mudah goyah dan mudah putus asa kalau menemui kesulitan atau kegagalan, selalu mencari alasan dengan menyalahkan keadaan dan orang lain sebagai proteksi untuk membenarkan dirinya sendiri, pada hal di dalam dirinya dia tahu bahawa betapa rapuh mentalnya, orang pesimis lebih percaya bahwa sukses hanyalah kerana kebetulan, keberuntungan atau nasib semata.
Tentu orang dengan sikap mental pesimis seperti ini, dia telah mengidap penyakit miskin mental, jika mental kita sudah miskin, maka tidak akan mampu menciptakan prestasi yang maksimum dan mana mungkin nasib buruk boleh diubah menjadi lebih baik.

Tipe ke 2 adalah orang optimis, bagi orang yangmemiliki sikap optimis, kehidupannya didominasi oleh fikirannya yang positif, berani mengambil resiko, setiap mengambil keputusan penuh dengan keyakinandan kepercayaan diri yang mantap. Orang optimis bukanlah kerana melihat jalan lurus di hadapannya, tetapi orang yang mempunyai keyakinan 100% dalam melaksanakan apa yang harus diperjuangkan, orang optimis tahu dan sedar bahawa dalam setiap proses perjuangannya pasti akan menghadapi krikil -krikil kecil ataupun bebatuan besar yang selalu menghadang!

Orang optimis siap dan berani untuk mengatasi masalah atau kesulitan yang merintanginya , Bahkan disaat mengalami kegagalan sekalipun tidak akan membuat dia patah semangat, kerana dia tahu ada proses pembelajaran di setiap kegagalan yang dia alami.

Tentu orang yang punya sikap mental optimis demikian adalah orang yang memiliki kekayaan mental. dan Hanya orang yang mempunyai kekayaan mental, yang mampu mengubah nasib buruk menjadi lebih baik.

Jika anda, saya dan kita semua secara bersama-sama mampu membangun kekayaan mental dengan berkesinambungan, mampu menjalani hidup ini dengan optimis dan aktif, tentu secara langsung akan berpengaruh pada kehidupan kita peribadi serta kehidupan keluarga,dan dari kehidupan keluarga -keluarga yang semangat, optimis dan aktif akan mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas, yang pada akhirnya akan menjadikekuatan sinergi sebagaikontributor dalam membangun Indonesia sekaligus mengembalikan jati diri bangsa! 
 
Kalau bukan kita yang membangun, lalu siapa?


No comments:

Post a Comment