Wednesday, August 17, 2011

GAJAH, KELEDAI DAN MANUSIA

Mana satu pilihan anda?
Tahukah Anda, binatang apa yang paling kuat ingatannya? Jawabnya adalah gajah! Ada idiom, "You have a memory like an elephant", kerana gajah tidak pernah lupa.
Menurut scientist, gajah memiliki kemampuan untuk mengingat segala-galanya. Ia ingat saat sejak bayi apapun yang ia lalui, di mana lokasi makanan, di mana keluarga terdekatnya, bahkan lokasi sungai yang paling dekat. Kebanyakan kebudayaan seperti Asia - India, China, Persia - gajah adalah lambang wisdom.

Berat otak gajah 5 kilogram, paling berat di antara makhluk darat yang hidup saat ini. Otak gajah memiliki kemampuan unik: ia boleh memancarkan kesedihan, membuat muzik, menciptakan seni, bermain dan menggunakan alat-alat, memiliki belas kasihan, dan kesedaran diri. Meskipun besar, gajah boleh berenang nonstop selama 6 jam sepanjang 50 kilometer.

Otak Besar, Masalah Besar
Masalahnya gajah tidak dapat memilih memory yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Jika gajah dapat mengendalikan fikirannya, boleh menjadi penguasa hutan yang sangat kuat dan powerful. Di sebuah arena sarkas ada satu hal yang mengejutkan, gajah tidak memerlukan kandang. Mungkin kita dapat mengurung singa, beruang, dan harimau tapi tidak pernah ada kandang untuk gajah.

Lalu bagaimana cara menahan makhluk yang sangat kuat ini dari niatnya untuk melarikan diri? Ini dia, yang mereka lakukan hanya mengikatkan seutas tali (atau rantai kecil) ke kaki gajah dan mengikatnya ke sebuah batang yang ditancapkan ke tanah ketika gajah masih bayi. Sekali kakinya sudah terikat, maka ia tidak akan cuba melarikan diri lagi.

Sekarang, apakah Anda fikir gajah yang memiliki kekuatan besar tersebut tidak mampu menghancurkan rantai atau tali tersebut bila dia mahu? Tentu saja boleh dan mampu, bahkan boleh menumbangkan sebuah pohon. Tapi mengapa dia tidak memutuskan tali tipis yang melingkar dikakinya?

Para pawang membiarkan gajah-gajah tersebut memiliki keyakinan bahawa dia tak boleh memutuskan tali tersebut. Keadaan ini berlangsung sejak kecil, iaitu dengan cara ketika seekor bayi gajah lahir dan masih terlalu lemah untuk berjalan bahkan berdiri, mereka (para pawang) mengikat kaki gajah kecil itu ke sebuah batang yang ditancapkan ke tanah dan dapat dipastikan ketika bayi gajah tersebut cuba berlari menuju induknya, ia tidak dapat memutuskan tali tersebut.

Pernah ada cerita seekor gajah yang mati terbakar dengan ikatan rantai kecil di kakinya. Suatu ketika ada pertunjukan sarkas di suatu kota, tiba-tiba bangunan sarkas itu terjadi kebakaran. Haiwan-haiwan di dalam mulai berlarian. Nah ada seekor gajah yang kakinya diikat dengan rantai kecil. Ketika api makin membesar, gajah pun tetap berada di dalam bangunan itu dan akhirnya ia mati terbakar.

Lawannya Gajah
Ada binatang lain yang sangat bertolak belakang dengan gajah, iaitu keledai. Bezanya jika gajah adalah binatang yang tidak dapat men-delete memory, keledai adalah binatang yang tidak dapat menyimpan memory.

Manusia
Manusia bukan gajah dan bukan keledai. Kita boleh mengingat dan memilih untuk melupakan. Sayangnya, kita seringkali salah memilih. Kita memilih untuk mengingat kegagalan, kesedihan, dan kekecewaan kita dan melupakan kemenangan, kesuksesan, keberanian, kebahagiaan, kemampuan yang telah diakumulasi selama hidup.

Tips saya hari ini, jangan menjadi gajah, jangan jadi keledai, tapi jadilah manusia yang berkualiti dan berintegriti.  

Pilih untuk mengingat kebaikan, bukan keburukan. Catat semua kebaikan dalam hati setiap orang dan lupakan kekhilafan mereka. Bersyukur dan fokus pada kebaikan..

No comments:

Post a Comment