Wednesday, November 17, 2010

80 Tahun Masih Mahu Belajar


Suatu hari pemotivasi mendapat undangan dari Radio Cakrawala untuk sharing motivasi. Malam itu, tema motivasi yang bawakannya adalah "Pesan Ibu". Sebuah cerita tentang perjuangan hidup yang positif dan terhormat dari seorang anak kecil, yang dilandasi pesan-pesan dan nasihat dari  ibu tercinta.  
Cerita itu menyentuh ramai orang, lalu mereka langsung memesan CD tersebut termasuk salah seorang lelaki. Hanya berselang satu jam setelah motivasi selesai, lelaki tersebut menelefon pembantunya untuk memesan satu set CD motivasi. Kebetulan keesokan hari adalah hari Minggu, maka pesanan tersebut hanya boleh dihantar pada hari berikutnya.    
Tak disangka, pada hari yang sama ketika CD dikirimkan, lelaki tersebut kembali menelefon pembantunya  untuk memesan satu set CD yang sama. Merasa hairan, maka pembantunya pun berusaha untuk mengajak lelaki tersebut berbual. Percakapan singkat dan akrab pun terjalin melalui telefon. Ia mengaku, kali ini CD tersebut akan dikirimkan kepada anaknya, seorang lulusan doktor dari Seattle, Amerika Syarikat.  Dari nada suaranya yang begitu bersemangat, pembantunya menawarkan beberapa produk lain dari AW Corporation, seperti Majalah Luar Biasa  buku-bukunya yang lain. Lelaki itu berkata "Mata saya sudah rabun, sudah tidak boleh membaca dengan jelas. Jadi saya lebih suka mendengarkan saja," begitu jawabnya. Memang, berapa umurnya? Pertanyaan itu terlintas di fikiran pembantunya. Sekitar 50 tahun, pembantunya cuba meneka. Jauh sangat dari perkiraan, lelaki tersebut telah berusia 80 tahun. Ya, 80 tahun! 
 
Mendengar cerita yang disampaikan oleh pembantunya, maka penceramah motivasi itu pun memintanya untuk menghantar dan bertemu terus dengan lelaki itu. Ia adalah seorang pemilik restoran. Ketika mereka tiba, salah satu CD penceramah itu sedang dimainkan, dan dari seluruh penjuru ruangan, suaranya dapat didengar dengan jelas. "Lelaki dan orang di sekitar itu merasa tersentuh dengan apa yang disampaikan oleh penceramah itu (Andrie Wongso). Di saat hidup ini penuh dengan kesulitan, saya menemukan kesejukan di dalamnya. Saya rasa, sangat perlu untuk anak saya yang tinggal di Amerika Syarikat. Saya juga berniat untuk membagi CD ini kepada orang lain," begitu alasan lelaki itu ketika ditanya mengapa menyukai cerita-cerita motivasi.     
Sahabat-Sahabat, saya sungguh tersentuh dan terkesan, betapa seorang lelaki yang telah lanjut usia masih memiliki semangat yang besar untuk berkongsi motivasi cerita ini. Semangatnya untuk terus belajar dan mencari wisdom dalam hidupnya tidak pernah berhenti. Di usianya yang telah lanjut, lelaki tersebut masih tetap ingin berjuang untuk memberikan erti pada hidupnya dan membaginya kepada orang lain. Hal ini membuat saya sedar untuk terus berkongsi semangat hidup dan motivasi dengan tiada henti. Seorang lelaki yang sudah senja usia sahaja masih boleh menemukan wisdom di tengah kehidupan yang menurut saya, sudah tidak perlu lagi mendengar sharing motivasi berikan itu. Sedangkan di luar sana, masih banyak orang berusia jauh lebih muda yang membuang waktunya dengan sia-sia. Saya sangat tersentuh dan  terus mempelajari hal-hal baru, dan ingin terus berkongsi dengan orang lain.  
Beberapa tahun kebelakangan ini, saya telah melatih diri saya dengan kebiasaan menulis "catatan-catatan kecil" tentang apa2 yang saya lakukan sehari-hari, baik berupa renungan, idea2, mahupun peristiwa yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, yang terjadi pada diri saya dan orang lain. Bagi saya, menulis "catatan kecil" ternyata mampu memperkaya wisdom & wawasan, serta sangat bermanfaat dalam proses perjuangan dalam pencapaian kehidupan bermakna. Saya yakin, hal ini akan bermanfaat dan boleh dipakai sebagai pendorong sahabat-sahabat dalam membangun kekayaan mental, demi terciptanya kehidupan sukses yang lebih bernilai.   
 
Dipetik Daripada Cerita  : Andrie Wongso

No comments:

Post a Comment