Friday, November 19, 2010

Kekuatan Cinta Dan Kasih Sayang



Dikisahkan, seorang wanita baru menikah dengan lelaki yang dicintai dan tinggal serumah dengan ibu mertuanya. Tidak lama setelah mereka berumah tangga, terasa banyak benda yang tidak serasi di antara menantu dan mertua. Hampir setiap hari terdengar kritikan dan dari ibu mertua. Apalagi suami tidak mampu berbuat banyak atas sikap ibunya.

Ketika menantu merasa tidak tahan lagi dengan tabiat buruk dan dominasi ibu mertuanya, dia pun akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu demi melepaskan sakit hati dan kebenciannya. Pergilah si menantu menemui teman baik ayahnya, seorang penjual ubat ramuan tradisional. Wanita itu menceritakan kisah sedih dan sakit hatinya dan memohon agar dapat diberikan serbuk beracun untuk membunuh ibu mertuanya.

Setelah berfikir sejenak, dengan senyumnya yang bijak, si bomoh menyatakan kesanggupannya untuk membantu, tetapi dengan syarat yang harus dipatuhi si menantu. Sambil memberi sekantung serbuk ramuan yang dibuatnya, si bomoh berpesan, "Nak, untuk menyingkirkan mertuamu, jangan memberi racun yang bereaksi cepat, agar orang-orang tidak akan curiga, sebab itu saya memberimu ramuan yang secara perlahan akan meracuni ibu mertuamu. Setiap hari campurkan sedikit ramuan ini ke dalam masakan kesukaan ibu mertuamu dari hasil masakanmu sendiri. Kamu harus bersikap baik, menghormati,dan tidak berdebat dengannya. Perlakukan dia selayaknya sebagai ibumu sendiri, agar masa ibu mertuamu meninggal nanti, orang lain tidak akan menaruh curiga kepada kamu."

Dengan perasaan lega dan senang, diturutinya semua petunjuk si bomoh penjual ubat. Dilayaninya ibu mertua dengan sangat baik dan penuh perhatian! Setiap hari, ia memberikan aneka makanan kesukaan si ibu mertua. Tidak terasa, empat bulan telah berlalu dan terjadilah perubahan yang sangat besar. Dari hari ke hari, melihat menantu yang bersikap penuh perhatian kepadanya, ibu mertua pun merasa tersentuh. Ia berbalik mulai menyayangi si menantu bahkan memperlakukannya seperti anaknya sendiri. Dia juga memberitahu teman-teman dan kenalannya bahawa menantunya adalah seorang penuh kasih dan menyayanginya.

Menyedari perubahan positif ini, menantu cepat-cepat datang lagi menemui bomoh penjual ubat, "Tolong berikan kepada saya ubat pencegah racun pembunuh ibu mertua saya. Setelah saya patuhi nasihat kamu, ibu mertua saya berubah sangat baik dan menyayangi saya seperti anaknya sendiri. Tolong, saya tidak ingin dia meninggal karena racun yang telah saya berikan".
Si bomoh tersenyum puas dan berkata "Anakku, kamu tidak perlu khuatir. Serbuk yang saya berikan dulu bukanlah racun, tetapi ramuan untuk meningkatkan kesihatan. Racun yang sebenarnya ada di dalam fikiran dan sikapmu terhadap ibu mertua. Sekarang semua racun itu telah hilang oleh kasih dan perhatian yang kamu berikan padanya."

Sahabat,
Cerita di atas memberi mesej kepada kita betapa luar biasanya kekuatan kasih dan kekuatan perhatian. Kasih dan perhatian mendatangkan ketulusan, dan kerelaan untuk berkorban. Kasih dan perhatian mampu melepaskan kita dari belenggu kesalahfahaman, hati yang keras, dan fikiran yang penuh kebencian. Kasih dan perhatian juga mendatangkan kedamaian dan merapatkan perbezaan menjadi suatu kedekatan yang menyenangkan.

Jika setiap hari kita mahu memberikan kasih dan perhatian kepada orang di sekeliling kita, maka kehidupan kita pasti akan lebih bermakna dan berbahagia!
Bagaimana dengan anda?

No comments:

Post a Comment