Thursday, November 25, 2010

Ujian Integriti

Alkisah, di sebuah kerajaan raja tidak memiliki putra penerus, maka raja menganggap perlu mencari dan memilih calon penggantinya. Untuk itu, dibuatlah sayembara pemilihan ke seluruh negeri, agar pemilihan mengikut daerah hingga ujian terakhir yang akan ditentukan oleh baginda raja sendiri.

Babak akhir, tinggal lapan orang yang memiliki kepandaian setara dan lulus pemilihan. Di ibu kota kerajaan, mereka harus menjalani proses terakhir oleh raja. Raja dengan saksama menguji mereka satu persatu. Di hadapan mereka raja berpesan, "Anak-anakku. Tugas sebagai abdi negara bukanlah hal yang mudah. Itu adalah amanah yang harus diambil  dengan tanggung jawab penuh. Kalian berlapan terpilih sebagai calon yang terbaik. Nah, sebagai ujian terakhir ini kuberi tiap orang 5 butir biji bibit tanaman. Tanam dan rawatlah seperti kamu  nantinya harus memelihara kerajaan dan rakyat negeri ini. Pulanglah dan datanglah 2 minggu kemudian ke mari beserta hasil tanaman yang kalian bawa pulang ini."

Dua minggu kemudian, di hadapan raja, 7 pemuda dengan bangga memperlihatkan tanaman yang mulai tumbuh bertunas. Tiba giliran pemuda yang ke-8, dengan wajah malu dan kepala tertunduk, ia melihat ke arah pot yang dibawanya dan berkata, "Ampun baginda, maafkan hamba. Biji yang baginda berikan telah saya tanam, saya rawat dengan hati-hati, tetapi hingga hari ini bibit ini tidak mau tumbuh seperti yang diharapkan. Saya telah gagal menjalankan perintah baginda! Saya tidak mengerti dimana kesalahan saya, tetapi setidaknya saya telah berupaya secara maksimum. Saya serahkan semua keputusan di tangan baginda."

Terlihat senyum penuh kepuasan kemudian disusul tawa terbahak-bahak sang baginda. "Hahaha...!" Semua yang hadir di situ saling berpandangan hairan melihat reaksi raja seperti itu. Lalu, Raja menepuk bahu si pemuda, dan berkata, "Terima kasih anak muda. Baginda senang dan puas. Ternyata harapanku tidak sia-sia. Masih ada pemuda calon pemimpin bangsa di antara seluruh rakyat negeri ini!" Sambil berpaling kepada semua orang, raja melanjutkan," Dengar baik-baik. Pemuda ini telah memenuhi harapan terakhirku.

Dia pemuda yang jujur, calon pemimpin kerajaan ini di masa depan. Memang tanamannya tidak tumbuh, sepertinya dia gagal! Tetapi sebenarnya, biji yang aku berikan kepada semua peserta telah aku rebus terlebih dahulu, jadi ..ya pasti tidak mungkin boleh tumbuh tunas walaupun dirawat sebaik apapun, karena biji itu telah mati. Aku kecewa sekali saat melihat tumbuhnya tunas yang dibawa anak-anak muda ini. Hai...kalian 7 pemuda, yang tidak jujur! Kalian pantas dihukum karena berani menipu baginda!"

Segera ketujuh pemuda itu berlutut memohon ampun, namun baginda raja langsung memerintahkan untuk menangkap dan menghukum berat ketujuh pemuda itu. Sungguh tragis, niat  mereka untuk meraih kedudukan tidak kesampaian karena ketidakjujuran.

Kata-kata hikmat
Kejujuran adalah mutiara peribadi yang harus kita miliki dan pelihara dengan baik! Kejujuran dan integriti adalah ujian dan kepercayaan seperti "mata wang" yang berlaku di mana-mana. Walaupun kita hidup tidak berkelimpahan harta, namun dengan kejujuran, hidup kita akan bebas dari perasaan was-was, takut, dan cemas. Sehingga, kita akan menikmati kehidupan ini dengan tenteram, damai, dan bahagia. Salam Super untuk anda semua!

No comments:

Post a Comment