Wednesday, December 1, 2010

Tekad Yang Kuat

Kisah, di sebuah kampung terpencil, tinggallah seorang tua bersama dengan keluarga besarnya. Kampung tempat mereka tinggal itu terletak di antara dua gunung besar. Bila keluarga orang tua itu hendak pergi ke kampung lain, mereka harus berjalan kaki berhari-hari lamanya mengelilingi gunung. Tentu itu sangat memenatkan dan membuang banyak waktu. Suatu hari, orang tua dengan pemikirannya yang lugu dan sederhana mengemukakan tekadnya. Ia mengajak segenap keluarganya untuk berganding bahu memindahkan gunung. Pada hari yang telah ditentukan, keluarga orang tua itu pun mulai menggali tanah di lereng gunung. Hari demi hari dipenuhi dengan bekerja menggali, menggali dan menggali lereng gunung. Melihat kesibukan tersebut, beberapa hari kemudian para tetangga berdatangan. Salah seorang pemuda begitu berkeinginan dan bertanya pada si nenek. Orang tua dan seluruh keluarga besar setiap hari terlihat begitu sibuk! Dari pagi sampai petang, menggali lereng gunung. Sebenarnya, apa maksud dan tujuan atuk?"Orang tua itu menghentikan kerjanya. "Kami menggali untuk memindahkan gunung ini Nak," jawabnya yakin.  "Hah, memindahkan gunung? Mana mungkin, tok?!" tanya si pemuda tidak percaya. "Gunung sebesar itu kamu mahu dipindahkan," lanjutnya. " atukkan sudah tua. Saya yakin, sebelum gunung boleh dipindahkan, atuk pasti sudah meninggal lebih dulu. Dengan begitu, bukankah atuk mengerjakan sesuatu yang sia-sia belaka?"

Orang tua itu menjawab dengan lantang, " Atuk memang sudah tua. Tapi bila atuk meninggal, ada anak-anak yang meneruskan, ada cucu-cucu yang akan menggantikan, begitu seterusnya. Selama kami mempunyai tekad, mahu bekerja keras, penuh kesungguhan hati, dan konsisten, atuk yakin suatu hari kelak, gunung ini pasti boleh dipindahkan dan jalan kehidupan kita semua akan lebih mudah!" Tekad orang tua itu dan keluarganya yang begitu kuat, mempengaruhi hati masyarakat sekitar di situ. Maka, mereka pun bergotong-royong secara berganti dengan peralatan yang seadanya, mereka mulai ikut bersama-sama bekerja menggali lereng gunung itu.

Singkat cerita, hati para dewa di kayangan pun akhirnya tergerak ketika melihat tekad orang tua itu dan semangat warga desa. Kemudian, mereka sepakat membantu orang tua itu untuk memindahkan gunung itu. Tangan para dewa sibuk melambai bekerja sama. Dalam sekejap, terjadilah keajaiban! Gunung pun berpindah tempat dan jalan terbentang luas menuju kemana pun masyarakat desa itu hendak pergi.

Di Tiongkok, kisah legenda ini terkenal dengan sebutan "Kisah si orang tua Bodoh Memindahkan Gunung." Walau cerita itu hanya sekadar legenda, namun pesan moral tentang kekuatan tekad dan kesungguhan hati ini sungguh luar biasa! Kita tahu, kemajuan peradaban manusia tidak akan seperti sekarang, jika dunia ini tidak dihuni oleh manusia-manusia yang memiliki tekad seperti orang tua tadi. Ketika ini, tidak terhitung jumlah penemuan baru dan teknologi moden sebagai karya-karya spektakuler dari manusia-manusia bertekad baja. Sukar dibayangkan, apa akn  terjadi dengan dunia ini jika tidak ada manusia-manusia yang memiliki cita-cita besar, tekad membaja, konsisten, dan persistensi yang luar biasa.
Legenda di atas mengajarkan kepada kita, bahawa kemajuan peribadi-peribadi, kemajuan masyarakat, dan kemajuan sebuah bangsa sangat dipengaruhi oleh kekuatan tekad. Tekad merupakan sumber motivasi yang menggerakkan manusia menuju cita-citanya. Tekad merupakan kekayaan sekaligus modal bagi kemajuan dan kemakmuran. Bagi mereka yang memiliki tekad yang sangat kuat, tidak ada yang mustahil di dunia ini. Nothing is impossible under the sun. Selama memiliki tekad, kesungguhan hati, keyakinan dan konsistensi, kita akan mampu mewujudkan apa yang kita cita-citakan.

No comments:

Post a Comment