Sunday, December 5, 2010

Cipta Kehidupan Bukan Sekadar Hidup

Ciptalah Kehidupan Anda
Untuk dapat sekadar hidup, mungkin kita tidak perlu bersusah payah mencari peluang ataupun memikirkan bagaimana meningkatkan kualiti dan manfaat diri kita. Namun sebagai mahluk yang paling istimewa di antara mahluk ciptaan Tuhan, kita wajib untuk mendapatkan kehidupan yang bererti. Kita harus berupaya semaksimum mungkin. Sebuah pepatah bijak menyebutkan, “Find a meaningful need and fill it better than anyone else”. Kejarlah sesuatu yang bermakna, dan gunakanlah setiap peluang yang ada secara lebih baik dari siapapun.”

Ada beberapa langkah untuk menjadikan kehidupan kita menjadi lebih bermakna. Langkah pertama adalah keinginan besar untuk belajar. Manusia mempunyai fikiran yang luar biasa, maka gunakan fikiran tersebut untuk belajar menciptakan kemajuan-kemajuan dalam hidup. Kita dapat belajar dari pelbagai hal, di antaranya adalah belajar kepada pengalaman hidup, kegagalan, kejadian sehari-hari, orang lain dan sebagainya. Maka tingkatkan terus keinginan belajar.

Langkah kedua supaya kehidupan kita lebih bermakna adalah mencuba melakukan sesuatu agar lebih dekat dengan impian yang diimpikan. Bekerjalah lebih kuat, lebih aktif atau produktif. Langkah ini sangat efektif dalam meningkatkan kemungkinan mendapatkan wang, kekayaan atau segala sesuatu yang berharga bagi manusia.

Satu hal yang patut dijadikan pedoman, bahawasanya usaha bersungguh-sungguh itu bukan semata-mata mengejar 5P, iaitu power (kekuasaan), position (posisi), pleasure (kesenangan), prestige (kewibawaan) dan prosperity (kekayaan). Setiap usaha yang hanya berorientasi kepada lima hal tersebut memang menjamin kejayaan atau bahkan hasil yang melimpah ruah, tetapi tidak menjamin sebuah akhir kehidupan yang menyenangkan. Contohnya adalah sebuah fakta tentang lapan terkaya yang di Amerika Syarikat yang berkumpul di Hotel Edge Water Beach di Chicago, Illionis pada tahun 1923. Mereka adalah orang-orang yang sangat berjaya, tetapi mengalami nasib tragik 25 tahun kemudian.

Salah seorang di antara mereka adalah Charles Schwab, CEO perusahaan besi baja ternama pada waktu itu, iaitu Bethlehem Steel tetapi Charles Schwab mengalami kejatuhan besar dalam perniagaannya sehingga ia terpaksa berhutang untuk membiayai hidupnya selama 5 tahun sebelum meninggal. Kedua adalah Richard Whitney, President New York Stock Exchange. Namun lelaki ini ternyata menghabiskan sebahagian daripada hidupnya di penjara Sing Sing. Orang ketiga adalah Jesse Livermore, raja saham “The Great Bear” di Wall Street tetapi akhir hidupnya Jesse mati bunuh diri.

Orang keempat adalah “The Match King”, Ivar Krueger, CEO perusahaan hak cipta, yang juga mati bunuh diri. Begitu juga dengan Leon Fraser, Chairman of Bank of International Settlement, ia mati bunuh diri. Yang keenam adalah Howard Hupson, CEO perusahaan gas terbesar di Amerika Utara tetapi ia sakit jiwa dan dirawat di rumah sakit jiwa hingga akhir hidupnya. Arthur Cutton sebelumnya adalah pemilik pabrik tepung terbesar di dunia, tetapi ia meninggal di negeri orang lain. Sedangkan Albert Fall, waktu itu ia adalah anggota kabinet presiden Amerika Syarikat namun ia meninggal di rumahnya di Texas ketika baru sahaja keluar dari penjara.

Di dunia ini tidak sedikit orang yang semula sangat berjaya, tetapi merana di tahun-tahun terakhir kehidupan mereka. Kehidupan mereka seakan-akan tidak bermakna meskipun sebelumnya sangat kaya raya. Usaha terbaik memang dapat menghasilkan kejayaan besar, tetapi bukan bermakna jaminan sebuah akhir kehidupan sebagai manusia yang penuh bermakna karena langkah berikutnya yang harus kita lakukan adalah mengimbangi kerja keras dengan berbuat kebaikan.

Seorang penulis pada abad 20-an berbangsa Perancis, AndrĂ© Gide, mendefinisikan kebaikan itu sebagai berikut; “True kindness presupposes the faculty of imagining as one’s own the suffering and joys of others. Kebaikan yang sesungguhnya adalah kemampuan merasakan penderitaan mahupun kebahagiaan orang lain.”

Kerja keras yang diimbangi dengan berbuat kebaikan akan menghasilkan semangat yang tinggi untuk mendapatkan lebih dari apa yang diperlukan. Hal itu didorong oleh keinginan untuk dapat membahagikan kebahagiaan dengan orang lain. Pada akhirnya kebaikan tersebut berpengaruh positif terhadap semangat hidup, motivasi, dan kemajuan sikap dan ekonomi.
James Allen, penulis buku berjudul As a Man Thinketh mengatakan, “Pemikiran serta perbuatan baik tidak mungkin mendatangkan hasil yang buruk; pemikiran dan perbuatan buruk tidak mungkin mendatangkan hasil baik.”

Usaha kuat untuk belajar, bekerja keras dan berbuat kebaikan maka kita akan dapat menciptakan kehidupan yang jauh lebih bermakna. Langkah-langkah sebagaimana dijelaskan diatas terbukti sangat efektif menjadikan kesan positif tentang diri kita tidak mudah dilupakan orang. Saya meyakini bahawa kita masih mempunyai banyak kesempatan dan potensi untuk mendapatkan kehidupan berharga itu di manapun dan apapun pekerjaan kita.

No comments:

Post a Comment