Saturday, December 11, 2010

Pendakian Curam Seorang Anak Yatim Piatu


Pendakian Curam Dalam Hidupnya
Sejak usia 5 tahun, Nathaniel Williams dan sebelas saudaranya sudah kehilangan ibunya yang meninggal kerana sakit. Sebelum meninggal, ibunya sudah menjadi ibu tunggal (single parent), bekerja sambil membesarkan anak-anaknya yang jumlahnya ramai itu.

Setelah itu mereka dipelihara negara dan hidup di rumah yatim piatu. "Tidak satu pun saudara yang mahu mengambil kami menjadi anak mereka atau memelihara kami," ujar Williams. Maka hiduplah ia di rumah yatim piatu, kecuali dua kakaknya yang sudah usia 18 tahun ke atas.

Tentu sahaja, tidak baik hidup di rumah anak yatim. Syukur ia mendapat kesempatan untuk sekolah (dengan biaya bantuan sosial) setelah usianya 18 tahun dan lepas dari penjagaan anak yatim, ia juga bekerja di pelbagai kegiatan sosial untuk meneruskan hidup. Meskipun boleh sekolah hingga tamat perguruan tinggi, Williams mengaku masa depannya saat itu tidak jelas. Ia merasa frustrasi dan hidupnya tak mempunyai harapan. Ia merasa hidupnya tak dihargai orang.

Di tengah rasa frustrasinya dan pendakian hidup yang tidak menentu, Williams berfikir bahawa yang boleh menentukan masa depannya adalah dirinya sendiri. Ia boleh menjadi penjahat, namun boleh juga menjadi orang baik. Ia boleh berhenti sekarang (mati), boleh juga panjang umur. "Saya membayangkan saya naik kereta dan ibu saya ada di samping. Ia menunjuk sejumlah perhentian (stesen) dan mempersilakan saya memilih untuk turun atau melanjutkan perjalanan. Saya memilih melanjutkan perjalanan hingga bertemu perhentian paling jauh dan membuatnya bangga dengan saya!" katanya.
 
Sejak itulah hidupnya berubah. Ia ingin hidupnya bermanfaat. Maka ia mulai membantu anak-anak yang senasib dengan dirinya agar boleh mendapat hidup lebih baik. Ia bekerja di pelbagai kegiatan sosial seperti mengajar dan akhirnya, ia menjadi penulis buku dan motivator yang ditunggu seminarnya.

Kini Nathaniel Williams adalah seorang yang sukses, seorang pekerja sosial, pengajar, doktor di bidang ilmu pendidikan, pengusaha, aktivis organisasi nirlaba, motivator, dan penulis buku laris. Ia dan isteri, Tade, berserta tujuh anaknya, tinggal Northampton County, Pennsylvania, AS."Sukses diraih kerana komitmen, gigih, dan integriti," presiden dan CEO dari 8 organisasi profit dan non-profit yang akrab dipanggil Dr. Nat ini. Itulah ‘pendakian curam' seorang yatim piatu. Luar Biasa!

No comments:

Post a Comment